#AbisNgulik: Bincang-Bincang Buku 19
Devon - Almanack of Naval Ravikant by Eric Jorgenson
Pertama agak takut, karena melihat di blog dan Twit terkesan berat. Ketika sudah baca, ternyata malah bahasanya enak, santai. Eric Jorgenson seperti tanya jawab dengan Naval Ravikant. Analoginya seperti ngobrol sama om yang tinggal di luar negeri. Ada dekatnya, tapi tidak terlalu dekat. Di saat yang sama juga ada rasa taking care-nya. Paling menarik di chapter happiness. Kira-kira pesan dari chapter happiness adalah being present & nothing matters. Untuk itu maka yang paling penting adalah saat ini. Tidak usah terlalu memikirkan apa yang sudah lewat atau yang akan terjadi. Cukup cepat dibaca.
Pertanyaan dari Wulan: Bagian apa yang berkesan dan ingin diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari?
Devon: being present. Coba kasih dalam 1 hari, 1 jam aja bengong. Atau meditasi. Kalau ada pikiran apa, tidak usah ditahan atau diblok. Biarkan saja berlalu. Ingin dicoba.
Fajril - Tak Ada yang Tak Bisa
Ingin share dari buku ini. Di dalamnya ada bagian tentang empati, tentang tanggung jawab sebagai pemimpin. Ada perasaan sedih ketika membaca bagian ini, karena digambarkan dilema sulit misal ketika harus memilih melepas anggota tim padahal harus menafkahi keluarganya.
Tania - Teach Like Finland by Timothy D. Walker
Ditulis oleh seorang guru. Latar belakangnya: di tahun 2001 Finlandia bisa menjadi yang terbaik dalam assessment tingkat dunia dalam pengajaran. Finlandia bisa bertahan di posisi ini untuk beberapa tahun. Hal ini membuat heran karena di Finlandia, karena jam belajarnya pendek, tidak ada standarisasi, tetapi bisa mencetak siswa dengan hasil yang baik. Penulis sendiri adalah guru di Amerika, yang sebagai guru jam kerjanya sangat panjang, overload tasks, etc. Kemudian penulis pindah ke Finlandia. Jadi penulis menuliskan buku ini berdasarkan pengalaman pribadi. Ada 1 prinsip yang menjadi kunci: menghargai kebahagiaan di atas pencapaian. Kebahagiaan itu bukan hasil dari kesuksesan, tapi kunci untuk menjadi sukses.
Viony - Foxfire by Pipilia
Cerita webtoon seekor rakun yang dibesarkan oleh beruang. Rakun ini paham bahwa dia berbeda dari beruang yang membesarkannya, meski diperlakukan sama seperti keluarganya sendiri. Ia tahu bahwa ia harus mencari ‘moyangnya’. Ada cerita menarik, saat mencari ikan bersama tupai, lalu bertemu dengan serigala. Serigala itu lapar, ingin mengambil ikan tersebut. Pemimpin tupai bisa membuat lingkaran api untuk melindungi mereka dari serigala, kemudian (tetap) memberikan ikan itu. Beruang heran, kenapa ikan itu diberikan. Pemimpin tupai bilang, tidak masalah, toh bisa cari lagi. Kalau serigala itu sudah kenyang, toh mereka tidak akan ganggu kita lagi dan pergi.
Wulan - Happy Money by Ken Honda
Bahasanya termasuk ringan & gampang dipahami. Merasa cocok untuk situasi yang dihadapi sekarang. Buku ini menekankan pada pencarian akar masalah/relasi dengan uang. Buku ini membantu diriku belajar menganalisa hubungan diriku sendiri dengan uang. Ia mengajarkan bahwa perlu memiliki abundant mindset, bukan scarcity mindset. Kalau sekarang hubungan kita dengan uang baik-baik saja, maka kemungkinan besar di masa depan juga akan baik. Perlu bersyukur dengan apa yang kita miliki. Uang yang kita berikan kepada orang lain/nafkah itu perlu ditempatkan sebagai happy money.
Al - Tidak Ada New York Hari Ini by Aan Mansyur
Bukunya unik karena tiap halaman diterjemahkan ke bahasa Inggris. Ada hubungannya dengan AADC 2, dari POV tokoh Rangga. Hampir semuanya puisi tentang rindu. Menurutku, tokoh Rangga di sini bisa menye-menye, dan menggambarkan bahwa perasaan ini tidak bertentangan dengan nilai maskulinitas. Di sini digambarkan perasaan tokoh Rangga yang baru berpindah ke US, merutuki jarak, merasakan jetlag, sarapan di dini hari. Penulis banyak menggunakan majas personifikasi pada alam, seperti langit, awan, itu punya sifat kayak manusia.
Vinka - I Will Teach You to Be Rich by Ramit Sethi
Terkenal dari website-nya yang sama namanya dengan judul buku ini. Kesan pertama adalah orangnya bergajulan, suka bercanda. Dia suka memberi langkah-langkah yang cukup praktis. Seperti menata uang selama 6 minggu dan ada step by step-nya. Tapi ada kontranya, yaitu semua itu bagaimanapun caranya otomasi ke pos-pos yang ada, masih kurang cocok karena menikmati untuk sedekah secara mindful. Ada perbedaan juga diantara hukum di US dan di UK yang ga bisa applicable di orang Indonesia.
Yang disuka:
Uang itu tools, ga ada hubungannya sama kita. Jangan menempelkan nilai di uang seperti menilai diri dan orang lain dari duit.
85% Solution. Ketika melakukan step by step dari dia, 85% masalah kita sudah selesai.
Banyak sekali debunk mitos-mitos tentang duit seperti tentang pajak yang bisa diakalin.
Terima kasih untuk semua yang sudah hadir di Bincang-Bincang Buku bulan ini! Kamu mau ikut juga ngobrolin buku yang sudah kamu baca? Event ini diselenggarakan secara rutin di hari Minggu terakhir di tiap bulannya. Ikutan yuk! Kalau mau ikut, tolong isi form di bawah ini agar kami dapat mengirimkan undangannya ke kamu.