#AbisNgulik: Bincang-Bincang Buku 21
Di hari Minggu, 27 November 2022 lalu, Bincang-Bincang Buku edisi ke-21 diadakan. Seperti biasa kami berbincang tentang buku-buku apa yang sudah kami baca selama sebulan itu. Dan inilah beberapa ulasan buku yang sempat dibagikan.
Graciana
Menjadi by A.F. Utami
Sampai di bab 1, awalnya mengira bahwa buku ini berat. Tetapi di awal mulai dari cerita mengenali diri dulu. Ada juga pelajaran-pelajaran yang didapat saat dari Harvard. Merasa senang karena merasa dapat pelajaran dari Harvard. Cocok untuk dibaca siapa saja, bahkan untuk orang tua. Karena bisa jadi dulu belum ada pelajaran seperti yang diterangkan Afu dalam Menjadi. Cara berceritanya mengalir, sehingga mudah diikuti. Intinya mengajak kita untuk berpikir dan reflektif.
Devon
How to Worry Less About Money by John Amstrong (School of Life)
Baca buku ini, pinjam dari Viony di awal tahun. Berangkat dari kekhawatiran tentang uang. Apakah kita perlu kerja keras sekali? Sampai kapan? Sekarang udah baca 3 bab dan merasa menarik. Misalnya, uang itu tiap orang itu berbeda-beda fungsinya. Ia jelaskan dengan tokoh, dengan tipe tertentu, dengan persona tertentu. Misal ada yang menjadikan punya uang itu berarti punya power. Ada juga yang mengartikan sebagai status. Ada juga contoh lain seperti uang sebagai sumber kebahagiaan.
Vinka
So Good They Can’t Ignore You by Cal Newport
Dari kegelisahan Cal Newport tentang mengapa orang bisa sukses. Kalau dilihat orang-orang kenapa bisa sukses padahal kerja ga lembur. Terus sering juga dengar nasihat karier tentang follow your passion yang ternyata berbahaya. Karena skill tanpa kompetensi juga berbahaya. Skill itu mengalahkan passion, jadi yang lebih penting itu skill-nya, bukan passion-nya. Kalau punya skill bisa tahu passion-nya. Salah satu konsep yang disenangi adalah little bets tentang eksperimen yang dilakukan terus-menerus.
Al
Born A Crime by Trevor Noah
Mengapa judulnya Born A Crime? Karena lahir di South Africa, di tahun 1984, saat apartheid masih berlaku. Dia tumbuh saat apartheid sudah dihapuskan. Ternyata di sana perbedaan bahasa antar suku itu sering digunakan pemerintah untuk mengadu domba. Buku ini ditulis untuk ibunya. Saat ia tumbuh, ia mengalami perlakuan yang berbeda dengan yang lain karena perbedaan warna kulit.
Terima kasih untuk semua yang sudah hadir di Bincang-Bincang Buku bulan ini! Kamu mau ikut juga ngobrolin buku yang sudah kamu baca? Event ini diselenggarakan secara rutin di hari Minggu terakhir di tiap bulannya. Ikutan yuk! Kalau mau ikut, tolong isi form di bawah ini agar kami dapat mengirimkan undangannya ke kamu.