#AbisNgulik : Bincang-bincang Buku #25
Di hari Minggu, 26 Maret 2023 lalu kami kembali berkumpul bersama teman-teman di Bincang-bincang Buku #25. Masing-masing membagikan apa yang sudah mereka baca di bulan Maret sekaligus menjawab pertanyaan tambahan:
Apakah buku adalah investasi atau hobi?
Devon
Deep Work by Cal Newport
Belum sampe selesai. Buku ini banyak dibahas di ranah produktivitas. Di awal-awal banyak mengutip Adam Grant. Yang paling diingat adalah teknik batching. Jadi ga banyak orang yang bisa untuk multi-tasking, jadi mending pake batching aja. Disebut juga, bahwa tidak hanya tentang waktu yang dihabiskan, tetapi juga tergantung fokus/intensitasnya. Dibahas juga banyaknya waktu yang habis untuk hal yang penting-ga penting seperti balas email, atau kalau di Indonesia mungkin WhatsApp. Biasanya untuk kembali lagi ke fokus kerjaan yang lain, itu butuh ‘pemanasan’ lagi. Seringkali kita terjebak di hal-hal seperti ini (low leverage). Next mau lanjutin baca/selesaikan ini. Menurut Devon, buku adalah investasi. Meskipun return-nya belum tentu uang (dijual atau gimana), tetapi returnnya bisa dibagi, bisa dijadikan sesuatu hal yang lain lagi.
Tania
For The Children’s Sake by Susan Schaeffer Macaulay
Buku ini buku lama 1983, mengambil prinsip-prinsip dari Charlotte Mason, tetapi lebih dimutakhirkan. Buku ini bagus, sebagai pengingat. Di bab awal dibahas tentang pendidikan, what is education? Tiap orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak, tapi apa sih yang terbaik? Jawabannya adalah for the children’s sake, berdasarkan kepentingan anak-anak. Keseluruhan kehidupan itu adalah pendidikan sejati seseorang. Hal tersebut yang membuat peran orangtua untuk anak-anak itu sangat besar.
Di dalamnya dijelaskan untuk memperlakukan anak2 sebagai pribadi yang utuh, children are born person, bukan milik orang tua, jadi orang tua tidak bisa memaksakan, jadi jangan dipaksakan sesuai maunya orang tua. Ada juga perspektif mengenai pendidikan secara utuh. Biasanya anak-anak kan dipaksa untuk fit the system, dipaksa harus bisa di dalam sistem sekolah. Penerapan prinsip-prinsip Charlotte Mason ini membantu untuk memahaminya.
Bagi Tania kalau dulu, buku itu koleksi dan hobi. Kalau sekarang investasi, dan mirip kayak Devon, mesti selektif.
Vinka
Black Swan by Nassim Nicholas Taleb
Buku ini terdiri dari 2 bagian, buku The Black Swan dan tulisan pengiring. Tulisan ini bermula saat Daniel Kahnemann mengusulkan pada Nassim Taleb untuk memberi pengantar atau elaborasi lebih jauh agar orang mau tahu tentang Black Swan.
Black Swan adalah semacam teori tentang probabilitas dalam hidup. Kalau kita gak tau black swan, kita cuma tahu angsa putih. Di dunia ini ada kejadian-kejadian tertentu yang orang ga bakal menyangka misalnya peristiwa 911 atau pandemi. Kejadian signifikan ini bisa dibilang menyetir atau membelokkan arah dan laju dunia ini. Buku ini banyak dikutip sama Naval, Tiago Forte, dan Morgan Housel. Nassim Taleb sendiri pernah menjadi dekan dari Faculty of Uncertainty.
Pelajaran yang didapat: you don’t know what you don’t know. Banyak hal di dunia ini yang kita tidak tahu, yang disebut Black Swan itu. Dengan memahami adanya Black Swan, fokus kita adalah bagaimana caranya jika black swan terjadi, kita kuat.
Contoh Black Swan yang dituliskan di buku ini berfokus pada pengaruhnya di ekonomi. Black Swan ada positif dan negatif, bagaimana cara memperbesar diri untuk masuk ke black swan positif. Jangan mengikat diri sendiri, boleh kok untuk trial biar bisa terimpact sama black swan yang positif
Al
8 Rules of Love by Jay Shetty
Buku adalah investasi yang intangible, karena dapat ilmu juga, dapat relasi. Tidak pernah dihitung secara rinci apakah profit, etc.
Tahu Jay Shetty dari YouTube, baru kali ini baca bukunya. Kalau dibandingkan, lebih suka Conversation of Love dari Natasha Lunn karena definisinya lebih luas. Menurut Al, penjelasan Jay masih lebih kecil ruang lingkupnya. Yang disuka dari buku ini, di awal menjelaskan bagaimana kita mencintai orang lain jika tidak mencintai diri sendiri. Ada bagian yang disukai yaitu dengan Guy Winch, karena dijelaskan tentang mental health. Misalnya saat kita terluka secara mental itu tidak diobati, efeknya sama seperti ketika luka dalam bentuk fisik. Di buku ini, untuk orang yang mendalami mindfulness, sepertinya bakal suka karena tiap chapter ada meditasinya. Kelebihan dengan mendengar audiobook adalah meditasinya bisa lebih mudah dipraktekkan karena langsung di-guide oleh Jay Shetty.
Terima kasih untuk semua yang sudah hadir di Bincang-Bincang Buku bulan ini! Kamu mau ikut juga ngobrolin buku yang sudah kamu baca? Event ini diselenggarakan secara rutin di hari Minggu terakhir di tiap bulannya. Ikutan yuk! Kalau mau ikut, tolong isi form di bawah ini agar kami dapat mengirimkan undangannya ke kamu.