#AbisNgulik : Bincang-bincang Buku 31
Di hari Minggu, 24 September 2023 lalu kami kembali berkumpul bersama teman-teman di Bincang-bincang Buku #31.
Fajril
Rich Dad Poor Dad by Robert T. Kiyosaki
Ingin berbagi buku ini, cetakan yang dibaca adalah tahun 2016. Sempat meremehkan buku ini, karena mengira hanya cerita tentang ayah yang kaya dan yang miskin. Tetapi ternyata tentang memperkenalkan perihal finansial dalam kehidupan manusia. Poin penting yang didapat: Yang paling utama adalah seberapa banyak yang bisa disimpan untuk generasi berikutnya; (karena Fajril adalah lulusan akuntansi) senang karena ada penjelasan sederhana untuk istilah laporan keuangan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Setelah baca, kemudian ada ide untuk mengelaborasi dengan bulu financial management canvas. Juga menekankan tentang pendidikan keuangan untuk semua kalangan.
Buku ini sering banget disebut, apakah sesuai dengan hype-nya?
Sesuai. Ternyata tidak hanya perihal motivasi, tetapi cerita yang relatable.
Devon
The Art of War by Sun Tzu;
13 things strong people don’t do by Amy Morin
Untuk buku pertama kurang begitu paham. Kalau cuma didengarkan, sepertinya kurang. Harus baca buku sendiri, dan mungkin pendamping untuk memberikan interpretasi.
Buku kedua, mengira awalnya cuma buku self-development biasa. Tetapi ternyata tidak. Sepertinya cocok untuk dibaca oleh orang yang baru mengalami kedukaan, meskipun tidak disebutkan di judul, tetapi banyak diberikan contoh tentang kedukaan. Mungkin perlu diberikan trigger warning juga kali ya.
Yang paling mengena: tentang people pleaser. Cintai orang lain sama seperti mencintai diri sendiri.
Vinka
Stolen Focus by Johann Hari
Sempat ke speech-nya Johann Hari waktu di Leeds Literary Festival tahun 2022. Buku Buku ini seru karena seolah-olah merangkum dari beberapa buku yang pernah dibaca. Buku ini bicara tentang di masa sekarang, kita ini susah fokus dan krisis atensi.
Kenapa ia menulis buku ini, alasannya sangat personal karena ia diangkat sebagai ayah baptis untuk anak temannya. Ketika kecil, anak temannya ini suka banget dengan Elvis dan berjanji sama Johan Hari untuk pergi ke museum Elvis bareng. Ketika sudah besar, dan mewujudkan janjinya itu untuk berkunjung di museu tersebut, anak ini tidak bisa lepas dari handphone dan tidak bisa hidup di present time.
Dia mencari dan mendapat 12 poin kenapa saat ini terjadi krisis atensi, terutama jika dibandingkan saat sebelum ada teknologi yang menggunakan algoritma.
3 Hal yang diambil sebagai key takeaways:
Kita punya aktivitas kognitif yang terbatas, jadi ga usah ngeyel. Perlu deliberately slow practices. Karena dalam satu waktu otak kita cuma bisa mengerjakan 1 sampai 2 hal aja.
Bahas juga tentang flow tetapi yang dibahas agak berbeda. Yaitu, jangan mengejar sesuatu yang arbitrary tapi lebih baik yang memang meaningful, yang jangka panjang.
Tidur, karena fokus = tidur. Sesederhana itu. Cukupnya 7-9 jam, ga bisa ditawar. Kalau biasa berarti kita udah blur dan ga bisa menilai diri dengan baik.
Ardi
Random Talk by Austeread
Buku ini sengaja ditulis dengan pendek-pendek di tiap tema, 4-5 halaman. Terasa seperti ensiklopedia tetapi dalam bite-size. Seperti pengenalan untuk tema-tema tertentu, pengetahuan yang random. Yang kurang disukai, adalah kurang rapih dari sisi editing, sehingga kurang ‘nikmat’ saat membaca. Mirip dengan akun instagram-nya sebenarnya tema-temanya.
Terima kasih untuk semua yang sudah hadir di Bincang-Bincang Buku bulan ini! Kamu mau ikut juga ngobrolin buku yang sudah kamu baca? Event ini diselenggarakan secara rutin di hari Minggu terakhir di tiap bulannya. Ikutan yuk! Kalau mau ikut, tolong isi form di bawah ini agar kami dapat mengirimkan undangannya ke kamu.