Selama 1.5 bulan terakhir, saya mempelajari course Fundamental Value yang disediakan Jack Butcher, via platformnya Visualize Value (VV). Ia adalah kompilasi berbagai sumber dimana Jack menjelaskan bagaimana ia membangun VV. Brand yang dapat menghasilkan lebih dari 1 juta dolar dalam waktu 18 bulan. Course gratis ini bisa kalian akses di sini atau via link yang tertera di twit berikut.
Sebenarnya saya tidak ada niatan untuk menuliskan ulasan, tetapi minggu lalu saya mendengar cerita teman tentang usahanya untuk memiliki side hustle. Setelah melakukan assessment pribadi, ia sampai pada kesimpulan bahwa belum ada yang bisa ia ‘jual’ atau tawarkan dari skill yang ia miliki. Kalaupun ada, akan terbentur waktu dan resource yang terbatas karena ia bekerja dalam situasi yang cukup ketat. Menurut saya, course ini dapat memberikan perspektif dan lensa baru dalam memandang ‘side hustle’. Ada beberapa kondisi yang mungkin tidak diketahui dari sisi orang yang belum menjalani dan mindset apa yang diperlukan. Berikut beberapa pelajaran penting yang saya ambil dari Fundamental Value.
Where Are You Right Now?
Salah satu pertanyaan penting yang diajukan kepada Jack ketika menjelaskan bagaimana ia membangun VV: kapan aku harus mulai productize atau menjual dalam bentuk produk? Ia kemudian menjawab tahapan yang dilalui dengan gambar berikut.
Di awal fase adalah saat kita membangun skill yang kita perlukan, fase berikutnya adalah ketika skill tersebut sudah menunjukkan atau membuktikan hasil dari skill yang telah kita miliki. Dari sana kemudian muncul pola repetitif yang perlahan kita sadari. Hal-hal apa yang berulang terjadi, tantangan apa lalu kemudian solusi apa yang digunakan untuk mengatasinya. Baru setelahnya kemudian kita dapat memberikan formula tertentu untuk memudahkan orang lain yang ingin melalui proses yang sama. Hal inilah yang kemudian bisa diproduktisasi, dijual kepada orang lain.
Jack mencontohkan perjalanannya yang bermula dari membangun skill sebagai designer dan bekerja di agency selama 10 tahun sebelum kemudian menjalani fase kedua dan ketiga. Ia kemudian mencoba untuk menjalani usaha sebagai konsultan kepada klien-klien untuk memahami pola yang umum dihadapi brand sebelum bisa merumuskan formula yang compact. Melihat pemaparan dan gambar di atas, pertanyaan yang perlu ditanyakan pada diri sendiri (menurut saya) adalah: di mana posisi kita sekarang? Apakah memang sudah melampaui fase skill building? Atau sudah pada fase memformulasikan pola-pola yang umum terjadi di hal yang kamu dalami?
Learning ≠ Progress
Hanya karena kita sudah mempelajari sesuatu, bukan berarti kita secara riil sudah memiliki progress. Hal ini ditegaskan Jack bahwa hanya dengan mengetahui cara terbaik untuk produktif, misalnya, tidak sama dengan mempraktekkannya. Seringkali orang terjebak dan fokus pada preparasi melulu, tetapi tidak diimbangi dengan aksi langsung.
Senada dengan apa yang disebutkan Tiago Forte di artikel saya sebelumnya, Jack menyarankan untuk mengubah mindset kita yaitu dengan langsung memulai project untuk ‘memaksa’ kita untuk menghasilkan sesuatu. Dengan memiliki kerangka project, apa yang kita pelajari akan menjadi lebih kontekstual dan juga tepat guna.
Membaca penjelasan ini mau tidak mau membawa saya pada awal mula Lagi Ngulik dibuat. Saya dan Devon sama-sama ingin berbagi hasil belajar yang tidak perlu terburu-buru, slow consumption tetapi teratur dari waktu ke waktu. Dengan membuat nawala Lagi Ngulik membuat kami juga tidak hanya fokus pada diri sendiri saat membagikan apa yang dipelajari, mana yang bisa kontekstual dan mana yang tidak untuk pembaca Lagi Ngulik.
Know Your Burn Rate
Di dalam dunia bisnis atau start up, ada istilah burn rate yang berarti tingkat/tahap dimana sebuah perusahaan kehilangan uang. Biasanya lebih spesifik ketika perusahaan tersebut harus kehilangan modal awal yang dimiliki. Jack Butcher menyarankan kita untuk mengetahui burn rate kita. Seberapa besar resiko yang bisa kita tanggung, jika kita tidak punya pekerjaan, misalnya. Seberapa besar kemampuan kita untuk melalui masa-masa sulit saat kita perlu menghabiskan resource untuk skill-building, mendalami hal yang kita ingin mahir.
Tujuan dari mengetahui burn rate ini bukan untuk kemudian menjadi full-time dalam side hustle kita. Tetapi untuk menyadari apa yang mau kita tukar/trade off, resiko apa yang bisa kita ambil, tanpa perlu kemudian ‘mati konyol’.
Menurut saya, hal ini serupa dengan sikap risk aversion yang disarankan Adam Grant dalam bukunya Originals. Keduanya bersumber pada kehati-hatian dan perhitungan yang mantap atas resiko yang mau diambil.
Secara keseluruhan, Fundamental Value cukup menjelaskan tahapan apa yang perlu saya miliki dan lalui jika ingin memiliki produk digital untuk dijual kepada orang lain. Kalau kamu memiliki cita-cita yang sama, course ini akan membantumu juga.