Bulan lalu, gw nonton podcast dari Fellexandro Ruby dan Dee Lestari. Mereka membahas soal buku terbaru dari Dee Lestari yang berjudul Tanpa Rencana. Di video ini, bagian paling menarik adalah Dee bilang kalau ide itu yang dateng ke kita dan membawa misinya. Kita tugasnya adalah memberi perhatian lebih, komitmen, dan dedikasi terhadap ide tersebut untuk dikembangkan biar misinya terwujud.
Setelah denger ini, gw pun jadi keinget sama podcast Raditya Dika bersama Indra Jegel yang berbicara hal serupa. Radit pake kata capture buat gambarinnya. Dia bilang, ide tuh ada di mana-mana, ide pun juga bukan dibuat, tapi di-capture, dari hal-hal yang ada disekitar. Step berikutnya baru dikembangkan.
Dari kedua cerita itu, gw jadi sketching ala-ala Visualize Value, dan dapet gambar ini:
Dari dua cerita di atas, gw jadi dapet pencerahan, hal ini gw banget loh. Ini konsep yang sesuai banget buat gw as a projector (Human Design). Seperti LCD projector yang buat presentasi, dia nangkep gambar dari komputer lalu pancarin ke layar buat jadi sesuatu yang baru. Sama juga dengan konsep MEGAVON yang pernah gw bagikan, ya itu memancarkan apa yang kecil jadi lebih besar.
Jadi, tugas gw sebenernya cuma nangkep ide, panggilan, invitation, karya, basically apapun, let’s call it “initiative” buat dikembangin. Persis seperti yang Dee bilang di awal tulisan, gw cuma perlu sedikit dedikasi buat jadiin ide itu berkembang dan project it to an output, so that idea’s mission can be accomplish. Sesuai dengan quote favorite gw dari film Klaus, “act of goodwill always sparks another”. Dalam konteks berkarya, kutipan ini gw ubah sedikit: “project it to an output, so that idea’s mission can accomplish and SPARKS ANOTHER”.
Bicara soal output, ini pun gw ga perlu kuatir buat pikirin apa output-nya. Lagi-lagi, let the idea cooks. Yang perlu gw lakuin adalah membuka opsi sebanyak-banyaknya. Dan ini juga sesuai sama gw, gw punya media dan platform yang bisa membuat ide itu bermain-main terlebih dahulu sampai nemu tempatnya yang nyaman.
gw bisa nulis, ada media di Lagi Ngulik, di Instagram, atau Thread memungkinkan juga. Bahkan, kalau mau ditarik lebih jauh, bisa jadi konten, bisa jadi cerpen, atau bisa jadi an idea for a friend.
Untuk bentuk dan platform lain, misalnya gambar gw bisa karena gw baru mulai ngegambar lagi. Video, reels, tarot, apapun yang gw bisa, bisa gw jadiin formatnya juga, mungkin bikin rap verse yang gw rasa masih jauh. Bahkan, yang gw ga sangka, di awal tahun ini gw belajar bikin kopi (perjalanannya gw ceritain di edisi selanjutnya ya). Seperti halnya Raditya Dika yang tiba-tiba bisa rilis lagu, gw rasa jadi medianya sangat luas. Berarti, yang perlu gw lakuin ya bukan cari ide, tapi memperluas medianya.
Be a media, be the bridge.
Dalam hal core dari projector atau di life theme gw ya dalam Human Design, gw merasa gw tidak harus yang bikin dari A to Z. Ya bisa aja dari initiative tersebut, gw role-nya cuma jadi the megaphone, that’s ok. Bisa jadi, gw cuma as the consultant, that’s ok too. Ataupun, kalau gw ternyata yang perlu bikin semuanya, juga ga apa-apa sih, kembali lagi ke invitation itu mau digimanain, mau gw ngapain.
So, gw dapet 3 kata kunci di sini yang bisa jadi prinsip untuk berkarya: Capture, Project, and Spark.
Capture berarti gw punya kepekaan untuk menangkap initiative. Project artinya gw mengembangkan dan menjadi platform untuk sang initiative. Dan Spark, gw pastikan apa yang gw kerjaan punya makna bagi orang lain.
Mumpung di awal tahun, gw looking forward sih, apa yang bakal bisa gw lakukan dengan 3 kata kunci ini.
goodbye 😚👆and good night 👉💥