Sejak satu sampai dua tahunan belakangan gw bener-bener banyak belajar hal baru, makanya jadi alasan Lagi Ngulik hadir juga, untuk tracking proses belajar gw, mulai dari belajar bertumbuh dari segi mindset kayak baca buku Steal Like an Artist dari Austin Kleon, lalu belajar beberapa mental model dari Farnam Street, dan subscribe newsletter dari James Clear. Kemudian dari yang lebih ke fisik, gw belajar sepeda dan mulai belajar bela diri muay thai. Dari sisi pekerjaan pun gw mulai bisa menghasilkan dari skill videography gw, lalu beralih ke community manager juga.
Tadi gw sempet mention James Clear, gw cukup suka dengan newsletter 3-2-1-nya, karena ada 1 pertanyaan reflektif yang bisa gw tanyain ke diri sendiri. Dua minggu lalu, ada satu pertanyaan yang cukup memantik diri gw,
What action can you take today that will contribute to something you will be proud of in 10 years?
Karena kesulitan melihat apa yang akan terjadi, gw mulai memikirkan kebalikannya, apa yang telah gw lakukan di sepuluh tahun belakangan yang membuat diri gw bangga saat ini? Dan ternyata I through a lot. Banyak hal yang 10 tahun lalu gw lakuin yang berkontribusi terhadap diri gw sekarang. Apa itu, gw udah pernah tulis di sini.
Secara tidak sadar, apa yang gw lakukan di masa lalu ternyata seperti menabung, seperti mengkoleksi sesuatu kemampuan untuk bisa dipakai lebih lanjut. Kalau mungkin dari cerita edisi sebelumnya tentang Everything Everywhere All At Once gw bilang gw selalu membayangkan bisa mengakses skill-skill yang lain, bagaimana kalau ternyata kita ga perlu menembus multiverse buat mendapatkan skill yang kita mau, tapi dari tabungan skill yang kita udah kita lakukan di masa lalu dan kembangkan di masa sekarang, kita ga benar-benar start dari 0 kok.
gw jadi teringat Toaster Project dari Thomas Thwaite, dia mencoba membuat sebuah toaster dari nol. Bukan hanya menggabungkan plastik atau kabel saja, tapi dia benar-benar mengambil mineral alam untuk dijadiin tembaga, lalu bahan dasar plastik, ga dari bahan yang udah jadi, dan hasilnya, ga berbentuk seperti toaster. Cek video di atas untuk melihat struggle-nya.
Dari cerita ini, membuat gw berpikir kita ga harus start dari 0 kok, malah kalau start dari 0 kemungkinan besar malah tidak sesuai yang kita harapkan, tapi kita bisa mix and match dari apa yang telah kita punya sebelumnya. gw pikir-pikir lagi, gw bisa rutin menulis juga bukan karena gw tiba-tiba bisa menulis, karena sejak kecil gw udah terbiasa menulis dan bercerita, walaupun hanya cerita anak-anak, tapi itu bisa jadi modal yang baik.
Jika emang kita merasa sedang start dari awal pun it's ok, seiring berjalannya waktu skill-skill yang kita butuhkan akan meningkat kan, contohnya ini, Twitter, yang baru ulang tahun minggu lalu, awalnya berbentuk seperti ini, dan makin lama dipoles menjadi apa yang kita lihat sekarang.
Ini pun yang membuat gw jadi berpikir kembali, apapun yang kita lakukan, ga ada yang sia-sia. Dan biar gw tetap inget, gw catat hal-hal yang gw lakukan dengan second brain karena semuanya gw percaya bisa berguna di masa depan, mungkin kita ga bisa liat hasilnya sekarang, namun biarkan jadi compounding effect.
goodbye 😚👆and good night 👉💥