Seberapa sering kita, dengan sadar dan sengaja, menempatkan diri di hal-hal yang bukan keahlian atau bidang kita? Pasti terasa asing dan kurang nyaman, tetapi bagaimana jika hal ini penting dan baik untuk hidup kita?
Minggu ini cukup padat, ada 2 konferensi yang saya hadiri. Yang unik, keduanya bukanlah dalam rumpun studi utama saya, meskipun masih ada irisannya. Mereka adalah Festival of Business (FoB) di Alliance Manchester Business School dan Institute Teaching and Learning conference. Dalam FoB, saya menghadiri rangkaian acara yang diperuntukkan bagi para praktisi di bidang third sector alias non-pemerintah dan non-komersial, dengan bahasan ESG (Environmental, Social and Governance) sekaligus tentang keberlanjutan (sustainability). Bidang ini beririsan dengan development studies, tetapi dilihat dari kacamata akademisi bisnis dan ekonomi. Berada di ruangan tersebut sebagai mahasiswa, duduk dengan para praktisi yang sudah jauh berpengalaman, menimbulkan perasaan tidak nyaman. Ada rasa minder, merasa paling bodoh dan enggan untuk turut nimbrung. Di acara ini, hanya ada satu wajah kawan sesama mahasiswa dan selebihnya benar-benar asing. Tetapi, saya tahu hal ini perlu saya lakukan.
Dalam buku "So Good They Can't Ignore You" dari Cal Newport, ia membahas bagaimana penemuan besar itu bisa terjadi ketika kita memasuki 'adjacent possible'. Term 'adjacent possible' ini berasal dari pakar biologi Stuart Kauffman untuk menjelaskan struktur kimiawi yang terbentuk secara spontan dari struktur-struktur lain yang lebih sederhana. Dalam karir, Newport mengamati bahwa 'adjacent possible' ini mungkin terjadi pada orang-orang yang telah berada di lini terluar dari perpotongan keahlian atau ilmu yang dimiliki. Itulah sebabnya, tak jarang, penemuan besar itu muncul sekaligus beberapa orang dari keahlian berbeda, yang sama-sama telah mengamati area adjacent possible yang beririsan. Newport menekankan, bahwa misi karier yang baik adalah (mengejar) inovasi-inovasi yang sedang menunggu ditemukan di irisan antar ilmu.
'Memburu' adjacent possible ini penting buat saya. Apalagi setelah memilih untuk mempelajari development studies, karena ia sendiri dibentuk secara multidisipliner, baik dari ekonomi, (human) geografi, human resources management, hubungan internasional, antropologi, politik, juga beberapa cabang ilmu sosial lainnya. Hal ini membuat saya sadar betul bahwa saya perlu secara teratur membuka perspektif lain yang tidak biasa digunakan. Selain manfaat yang telah disebutkan oleh Cal Newport, tak jarang, kita dapat menggunakan pendekatan serupa dalam konteks yang jauh berbeda. Dan hal ini hanya dapat ditemukan ketika kita mau menyeberang atau duduk di tepian ilmu, merasa tidak nyaman untuk sejenak, menumbuhkan humility untuk mau menjadi 'bodoh' lagi, dan juga mengusahakan kesabaran untuk menelusuri hal yang sama dari sudut yang berlainan.
Apakah kamu pernah memburu adjacent possible?