Beberapa hari belakangan, gw lagi ngulik banget soal dunia content creating dan platform-platform-nya. gw lagi riset bagaimana bisa bikin short video dibawah 1 menit yang bisa dapet penonton banyak, engagement seperti likes dan comment yang banyak, juga bisa generate followers juga terutama di platform Instagram.
Salah satu yang gw pelajari adalah soal Hook! Hook di sini berarti kalimat pembuka, biasanya di 3 detik pertama yang membuat orang bisa stay hingga akhir video bahkan pencet tombol likes dan komentar juga di posting-an kita. Ketika orang melakukan interaksi tersebut, otomatis Instagram akan membagikannya lebih lanjut ke orang-orang yang mungkin relate dengan konten tersebut.
Kita ga bisa mengontrol algoritma seperti apa tapi kita bisa menyesuaikan agar bisa masuk ke algoritma Instagram.
Jadi, dalam menganalisis hook, gw mencoba mengambil beberapa sampel dari beberapa content creator yang berada di ranah pengembangan diri. Ada Victoria Wong yang sering bahas tentang digital marketing, Raymond Chin yang membahas tentang keuangan, Vina Muliana yang sering membahas soal karier, dan terakhir Rama Satya atau Productivityboi seorang kreator produktivitas.
Dari keempat kreator ini, gw memilih masing-masing 8 video dengan viewers tertinggi dan coba melakukan analisis. Dari hasil analisis, gw menemukan 3 jenis hook yang sering dipakai:
1. Angka
Menunjukkan satuan ukuran agar penonton lebih mudah memahami.
Ada 2 yang sering dipakai:
Jumlah uang (biasanya sangat besar)
Contohnya:
PT Dektos Digital Corbuzier Rp 4 Triliun (Raymond Chin)
Dari punya hutang 14 juta, sekarang bisa hasilin miliaran meski baru 70 ribu followers (Victoria Wong)
Menunjukkan waktu, kecepatan, peningkatan.
Contohnya:
“Pindah ke Apartemen di umur 20 buat Fokus Ngonten” (Victoria Wong)
“Ini adalah Tanda Kalau Otak Kamu 10x Lipat Lebih Jenius” (Productivityboi)
“Trik yang kupake buat stok 10 konten hanya 2 jam” (Victoria Wong)
2. Buka “Rahasia”
Judul yang memberikan behind the scene atau life hacks yang membuat orang penasaran.
Behind the Scenes dari Pengalaman Personal Creator
Contohnya:
“Bongkar caraku bikin 10 post dalam 1 jam dari awal sampai akhir” (Victoria Wong)
“Trik yang kupake buat stok 10 konten hanya 2 jam” (Victoria Wong)
“A Day in My Life: Jadi Pegawai Tambang” (Vina Muliana)
Life Hacks or Cheat Codes (biasanya dikasih superlatives kayak “ter-” atau “paling”)
Contohnya:
“Trik Produktivitas dari Orang Paling Jenius” (Productivityboi)
“Taktik Ampuh Lancar Public Speaking Anti Belibet”(Vina Muliana)
3. Kata-kata Konotasi Negatif
Sesuatu yang negasi statement yang ada sebelumnya atau pakai kata-kata negatif yang triggering ego dari orang.
Statement dengan kata-kata Negatif
Contohnya:
“Cara Termudah untuk Tau Kalau Kamu Lagi Dibohongin” (Productivityboi)
“Paypal di Block” (Raymond Chin)
“Cara Paling Ampuh untuk Gak Dimanipulasi” (Productivityboi)
Kontradiksi dari statement yang ada (di masyarakat)
Contohnya:
Kuliah doang itu gak cukup untuk bikin kita sukses” (Productivityboi)
“Beli rumah?! Mending Sewa, Lebih Cuan” (Raymond Chin)
“Gaji 541 jt tapi resign?” (Raymond Chin)
Dari ketiga hal ini, gw lagi nyoba lakuin untuk konten-konten gw di Instagram devonwiranata. Salah satunya berhasil mendapat 12k+ views dalam sehari.
Formula yang gw pakai dalam post itu adalah memberikan statement yang cukup kontradiktif di awal, yaitu “Lebih Banyak Orang Bego Daripada Orang Jahat”.
Hasilnya seperti ini:
Karena baru 1-2 post yang gw rasa sukses formula hook-nya, gw masih bakal mix and match juga trial and error dari konten-konten yang gw buat. Kedepannya gw bakal update lagi…
jadi untuk sekarang,
goodbye 😚👆and good night 👉💥
waaaah nice von diluar ekspektasi