Setelah 10+ tahun lebih gw ga ke luar negeri, akhirnya 2 minggu yang lalu gw kembali menginjakkan kaki di Singapore bersama tim dari Jabat Erat, tempat gw bekerja, dalam edisi outing #JEDISG. Dalam perjalanan ke luar negeri ternyata sudah banyak perubahan, seperti digitalisasi di imigrasi yang membuat gw merasa perjalanan dengan pesawat sekarang semakin cepat. Entah perasaan gw aja atau emang kenyataannya seperti itu.
Anyway, dalam edisi Ngulik Singapore kali ini, gw membaginya ke dalam 3 bagian yang sebelumnya gw udah tulis di Instagram, yaitu:
Apa hal yang paling berkesan selama di Singapore?
Apa hal baru yang dipelajari selama di Singapore?
Apa yang menginspirasi setelah perjalanan ke Singapore?
BONUS! Rating untuk makanan dan kegiatan yang dikunjungi.
Apa yang paling berkesan selama di Singapore?
Jawabannya adalah melawan rasa takut. gw rasa yang paling berkesan adalah gw berhasil melawan rasa takut.
Mungkin yang paling terlihat adalah gw berhasil menaiki wahana roller coaster Battlestar Galactica: Cylon di Universal Studios Singapore. Berbeda dengan roller coaster umumnya, Cylon dibuat menggantung, jadi terbalik setting-nya, sehingga kaki kita ga bakalan menapak. Hal ini menjadikan Cylon bisa dibilang wahana terseram di Universal Studios Singapore. Bahkan setelah melihat review-review mengenai wahana ini, Cylon sering kali mendapat peringkat pertama untuk dicoba.
gw udah pernah ke Universal Studios Singapore sebelumnya, tapi tidak mencoba Cylon, kali ini kembali dan berhasil mencoba wahana paling seram ini. Serasa sudah menaklukan seluruh Universal Studios ketika menaiki roller coaster ini. Perasaan sebelum naik ada takut dan excited-nya, apalagi ngeliat dari luar gimana diputer-puter orang yang sudah menaiki wahana ini. Akan tetapi setelah menaikinya, senang sekali bisa melawan ketakutan. Apa yang dipikirkan ternyata berbeda dengan kenyataannya, bahkan berada di Cylon mungkin ga sampai 1 menit.
Selamat untuk Cylon jadi pengalaman paling berkesan selama di Singapore. gw sangat lega, berasa sudah menghabisi Universal Studios Singapore ini, karena kalau ga naik Cylon lagi, si wahana no.1, berasa masih ada utang untuk diselesaikan. Cukup senang karena dalam 2 tahun terakhir gw berhasil melawan beberapa ketakutan dan ga selesai di tahun lalu aja. Tahun lalu berhasil naik sepeda untuk pertama kalinya, kendarain ATV, naik parasailing, dan sekarang naik salah satu roller coaster tertinggi di dunia.
Hal lainnya yang paling berkesan adalah ketika di Singapore, para penjual makanan cenderung menggunakan Bahasa Mandarin untuk berkomunikasi dengan gw, detailnya bakalan gw jelasin di bagian ke tiga.
Apa hal baru yang dipelajari selama di Singapore?
Karena sebenernya bukan kali pertama ke Singapore dan sudah sering sekali mendengar tentang Singapore, tidak terlalu kaget dengan istilah “Singapore is a FINE country.” Yep, FINE di sini dalam artian denda. Dengan menerapkan denda, semuanya jadi teratur. Selama ini gw berpikir gitu, karena apa-apa semuanya didenda, jadi orang taat dengan aturan. Namun, pada kenyataannya, mungkin bukan karena itu faktor utamanya, tapi karena Singapore punya sistem yang jelas. Sistem yang teratur juga membuat orang jadi ga melanggar aturan juga.
Misalnya, Singapore sudah memberikan tempat (sistem) untuk menyebrang jalan di waktu-waktu tertentu yang nyaman, sebelum memberi hukuman kepada orang yang menyebrang sembarangan. Jadi, orang pun atau at least gw sendiri juga berpikir “ngapain nyebrang sembarangan, kan di sediain yang nyaman dan aman, daripada sembarangan ga aman”. gw rasa ketika orang nyebrang sembarangan bukan karena emang bener-bener pengen nyebrang sembarangan, tapi mungkin karena ga nyaman dan ga aman. Ga nyaman misal perlu naik jembatan dulu sebelum nyeberang, capek. Ga aman misal udah nyebrang di zebra cross masih ada motor yang nyelonong.
Selain itu yang gw perhatiin, di Singapore orang cenderung mengurus dirinya sendiri dan ga ambil pusing dengan orang lain. Seperti ketika lagi jalan, kesenggol, orang say “sorry” dan ya udah selesai tanpa perlu ada kata-kata tambahan. Atau mengenai aturan, ketika orang nyebrang sembarangan, ga ada tuh yang fotoin terus upload ke social media terus laporin ada yang nyebrang tidak pada tempatnya. Bahkan, gw ngeliat ada pasangan yang ketika di MRT malah pasang earphone dan sibuk dengerin apa yang ada di device masing-masing.
Sistem ini juga terlihat di mana-mana, bukan cuma di aturan pemerintahan, tapi di keseharian selama di kota Singapura atau mungkin lebih tepatnya UX (User Experience). Contohnya pada UX kemasan makanan pada Chicken Wrap 7-Eleven. Bukan hanya ngebuat packaging yang bagus dan menarik aja, tapi fungsional. Di plastik penutupnya ditulis berapa lama pemanasan di microwave untuk makanan tersebut, 10 detik, 20 detik, atau 30 detik. Sangat memudahkan, jadinya ga perlu waktu buat tanya-tanya atau melakukan kesalahan.
gw jadi berpikir, sistem sangat membantu ya. Mungkin gw ga bisa langsung minta terapin ini itu di Jakarta, tapi at least sistem di diri sendiri aja. Misalnya, buat orang lebih nyaman, kasih UX yang baik ke orang-orang, atau sekadar bikin rules ke diri sendiri kalau ada acara udah dateng 15 sebelum acara dimulai.
Apa yang menginspirasi setelah perjalanan ke Singapore?
Belajar Mandarin. Seperti yang gw udah mention di bagian hal yang paling berkesan, gw cenderung diajak ngomong Mandarin sama penjual-penjual makanan. Tentu saja, karena wajah yang oriental kayak Mala Xiang Guo gini bakal diajak ngomong Bahasa Mandarin.
Akhirnya ini yang menginspirasi gw pengen belajar Mandarin lagi, goal gw adalah bisa fasih Bahasa Mandarin sebelum pergi ke Singapore lagi (entah kapan). Sebenernya gw bukannya ga bisa ngomong Mandarin, cuma tidak pede dan takut aja, takut salah dan lain-lain. Padahal setelah overheard beberapa orang yang ngomong Mandarin di Singapore ada sebagian gw mengerti. Sekarang gw lagi mikirin aja, apakah perlu belajar Mandarin sambil ngeles atau nonton dracin aja biar lebih sehari-hari bahasanya gimana dia ngomong pesen makanan di minimarket.
Ada beberapa hal lagi sih yang menginspirasi gw, seperti yang gw udah sebut juga di bagian hal baru, gw jadi pengen bikin sistem untuk diri sendiri juga, rules-rules untuk diri sendiri, biar lebih efektif dan efisien menjalani hidup, sama mungkin jadi lebih pengen lagi nyoba-nyoba hal baru karena Cylon aja berani, bisa coba hal-hal lain yang sempet jadi ketakutan gw.
Kurang lebih itu yang gw dapet dari selama berada di Singapore yang membuat gw jadi pengen explore tempat baru lainnya, explore ilmu-ilmu baru lainnya, dan terus mengembangkan diri.
BONUS! Rating Makanan dan Kegiatan di Singapore
Gimana gw rating makanannya? Berdasarkan ekspektasi. Jadi nilainya cuma (X/2) aja. Nilai 0/2 berarti bukan cuma ga sesuai ekspektasi tapi turun jauh sejauh-jauhnya. Nilai 1/2 berarti okelah, not bad tapi ga pas dengan ekspektasi. Nilai 2/2 paling pas ekspektasi dengan yang diharapkan. Nilai 3/2 berarti diatas atau melebihi ekspektasi yang gw bayangkan.
Day 1
Lunch: Burger Shake & Shack (2/2) — Makanan pertama di Singapore!
Dinner: Maxwell Hainan Chicken Rice (1/2) — sudah antre cukup lama tapi yang didapet ga sesuai ekspektasi.
Day 2
Breakfast: 7-Eleven Hamburger (3/2) — Surprisingly, makanan convenience store bisa seenak ini.
Lunch:
Pepper Kitchen @ Marina Bay Sands Food Court (2/2) — Mirip dengan Pepper Lunch
Tau Suan @ Marina Bay Sands Food Court (2/2) — Enak, ga manis.
Dinner: Popiah @ Orchard Food Republic — Best food selama di Singapore.
Day 3
Breakfast: 7-Eleven Chicken Wrap (2/2) — Ternyata Chicken Wrap-nya juga enak.
Lunch: Punjabi Vegetable Samosa @ Universal Studios Singapore (2/2) — Untuk ukuran makanan di theme park, ini enak.
Dinner: Premium Beef Noodles @ Vivo City Food Court (1/2) — Nothing special, kayak mie biasa aja.
Day 4
Breakfast: 7-Eleven Tuna Sandwich (2/2) — Makanan 7-Eleven enak-enak semua.
Lunch: Hamburger Five Guys (0/2) — Worst selama di Singapore, ga ada rasa dagingnya.
Dinner: Teochew Fishball Noodles (2/2) — Yang ini ngantre panjang dan worth.
Day 5
Breakfast: 7-Eleven Bao (2/2) — Menutup makanan 7-Eleven yang enak semua.
Lunch: Nasi Briyani Ayam (0/2) — gw ga cocok makanan terlalu berbumbu sepertinya.
So, begitulah perjalanan gw selama di Singapore, mungkin next trip gw bisa bikin tulisan gini lagi.
goodbye 😚👆and good night 👉💥