FLOWxDOWN
Beberapa minggu terakhir, gw lagi berasa ada sesuatu yang kosong, ada sesuatu yang hilang, terutama dalam gw bekerja. Gimana ya cara gw mendeskripsikannya, mungkin kayak ada kepingan puzzle yang copot atau kayak dalam sebuah rangkaian lampu, ada satu lampu yang ga nyala sendiri.
Rencana-rencana sepertinya pun ga sesuai, gw mencoba untuk mencari apa sih masalahnya, rasanya pengen gw perbaiki satu per satu gitu. Tapi muncul lagi pertanyaan, apakah gw perlu memperbaikinya? atau gw terima aja? atau ternyata bukan gw yang perlu memperbaikinya?
gw yang dalam kegalauan ini, memutuskan untuk membaca buku yang ringan-ringan untuk mengurangi stress gw ini. Buku yang gw baca adalah The Things You Can See Only When You Slow Down karya Haemin Sunim. Tentu dari judul sepertinya sudah terlihat jelas ini buku tentang apa, yes, berisi nasihat untuk kita lebih pelan-pelan.
Ada beberapa hal yang gw temuin, misalnya, mungkin aja gw berasa semua ga berjalan rencana itu ga sesuai dengan rencananya siapa, ya rencana gw, hanya di persepsi gw aja. Hal yang gw lupa adalah semua kejadian bersifat netral, gw yang mempersepsikan ini baik dan buruk buat gw.
Kemudian ada satu analogi yang menarik dari buku ini juga, yaitu analogi membina hubungan itu seperti berada di depan perapian, ketika kita terlalu dekat, dan terlalu lama, kita akan kepanasan dan terkena api. Akan tetapi, jika kita duduk kejauhan, kita tidak bisa merasakan kehangatannya.
Dari analogi ini, walaupun konteksnya membina hubungan, gw berasa ini yang terjadi saat ini di gw dalam konteks pekerjaan. Dalam hal ini, gw terlalu lama di depan perapian, sehingga ada ketidakseimbangan dalam hidup, makanya gw merasa kosong ini.
gw pun jadi keinget dengan konsep Flow dari Mihaly Csikszentmihalyi, dimana ketika kita merasa nyaman dan bisa berkembang, or "in the zone" itu adalah Flow. Kayak gimana tuh? Mungkin rasanya itu seperti ketika kita melakukan hal yang disuka, rasanya seneng banget, sampai lupa waktu juga, ketika melakukannya merasa happy, enjoy, satisfied gitu.
Gambarnya kira-kira kayak di bawah ini.
Kalau pernah merasakan itu, berarti kita sedang berada di Flow Zone kita, skill kita dan tantangan yang dilakukan berimbang, sesuai dengan kemampuan. Ketika kita berada di zona flow ini juga terjadi growth, kita dapat berkembang di zona ini.
Kalau dilihat 2 zona lainnya, ada anxiety dan boredom, itu yang kita rasakan ketika tantangan dan kemampuan kita ga berimbang. Anxiety terjadi ketika tantangannya lebih sulit daripada apa yang bisa kita lakukan, mungkin ini yang terjadi dengan gw, gw jadi berasa semua ga sesuai dengan rencana dan panik. Kemudian boredom atau kebosanan terjadi ketika apa yang kita bisa lebih tinggi level-nya daripada tantangan, jadinya terlalu mudah, ga ada perkembangan.
Lalu bagaimana cara kita berada di zona flow? Jawabannya adalah kita perlu melewati salah satu atau kedua zona lainnya itu, si anxiety dan boredom. Coba kita pakai konteks yang mudah, yaitu belajar bersepeda.
Pada saat kita mulai bersepeda untuk pertama kalinya, kemampuan kita masih di level 0 dan tantangan kita pun masih di level 0. Kita pun mulai bersepeda, tapi baru latihan gowes aja, agar terbiasa dengan sepeda, tantangannya pun belum ada, masih dibantu dengan 2 roda tambahan di roda belakang.
Skenario pertama seperti ini, kita mencoba gowes untuk pertama kalinya, ternyata pedal sepeda cukup berat ya daripada yang dilihat, masih dengan roda tambahan, kita coba membiasakan diri untuk menggowes terlebih dahulu. Lama kelamaan, kita jadi terbiasa gowes, tadinya perlu lihat kearah pedal, sekarang udah bisa lihat ke jalan. BISA GOWES! Skill naik ke level 1. Tapi kalo misalnya selama setahun cuma gowes terus-terusan dengan menggunakan roda tambahan ya akan segitu-segitu aja, lama-lama kita akan bosan juga sehingga masuk ke zona boredom, bisa jadi ketika terjebak di zona ini kita jadi meninggalkan sepeda karena cuma gitu-gitu aja.
Skenario lainnya adalah jika tantangannya terlalu berat, ketika baru mau naik sepeda, ga pakai roda bantuan dan udah coba di tengah jalan raya yang banyak kendaraan lainnya. Panik ga? Panik ga? Masa nggak! Ya, dengan gitu kita bakal kejebak di zona anxiety dan bisa aja ninggalin sepeda karena takut.
Nah, cara yang bisa kita lakuin adalah pelan-pelan ketika tadi udah bisa gowes, mungkin jangan langsung ke jalan raya dulu, bisa lepas roda bantuan dan gowes di jalan perumahan. Kemudian setelah mulai bisa melatih keseimbangan, udah bisa belok sana sini sat set sat set, maka baru kita naikin tingkat kesulitannya, dengan gitu kita akan tetap di zona flow, di situ ada perkembangan juga.
gw jadi berpikir, mungkin gw bisa ngubah sedikit sudut pandang gw terhadap kekosongan gw ini, di balik kejadian yang gw alami mungkin ada masalah yang sebenernya, jadi bukan semuanya ga sesuai rencana gw, tapi jadi tanda gw untuk belajar lagi, tanda untuk gw.
Let’s get back to the flo’
goodbye 😚👆and good night 👉💥