Beberapa hari yang lalu, gw mencoba ngetes strength gw ada dimana melalui website VIA Institute1 setelah gw ikut kelas di Coursera tentang Science of Well-Being2 dari Yale University. Pertemuan minggu pertamanya kita dikasih tugas untuk mengisi tes untuk mengetahui kekuatan kita ada dimana. Setelah gw isi, gw kekuatan gw di nomor 1 ada humor, kedua itu kindness, dan ketiga adalah curiousity.
gw cukup memikirkan kekuatan nomor 1 gw ini karena sebelumnya di tes yang lain yang dibuat oleh Ray Dalio3, gw mendapat Entertainer sebagai hal yang mencerminkan diri gw. Akhirnya setelah berpikir-pikir, iya juga ya, sepertinya gw senang bercanda, guyon dulu baik hati kemudian.
Ternyata, setelah gw kilas balik beberapa karya gw, tanpa sadar cukup banyak humor yang gw tampilkan. Sebenernya ada beberapa teknik guyonan yang cukup gw sering pakai, coba gw bagikan disini siapa tahu bisa dipakai untuk latihan bercerita.
Wordplay
Atau pun atau plesetan. Ini salah satu jokes paling mudah menurut gw, karena bisa ditemukan dimana-mana, terutama di IKEA, mencoba memelintirkan kata, dibolak-balik sehingga mempunyai makna yang berbeda atau membuat konteks berubah. Judul tulisan gw minggu lalu, DIGITALxANALOGI4 juga merupakan permainan kata, di bagian analogi tentu saja merubah kata analog, lawan kata dari digital, tapi ketika gw rubah dikit menjadi konteks yang berbeda.
Referensi
Mungkin ini ga sepenuhnya humor, tapi gw seneng menyelipkan referensi-referensi dari karya-karya orang lain. Tujuan gw sih biar lebih fun dan ketika orang baca bisa bilang "I understood that reference".
Contohnya sebetulnya banyak, kayak "goodbye and good night" juga adalah referensi, kalau ada yang tahu gw ambil darimana bisa comment.
Callback
Ini adalah melakukan pengulangan statement dari yang sebelumnya kita atau orang lain pernah ucapkan. Mungkin ini lebih dipakai ketika gw ngobrol sama orang, gw suka mengulang kembali kata-kata orang dengan konteks yang berbeda sehingga maknanya berubah.
Ya, jadi tiga itu yang gw sering pakai untuk menunjukkan humor dalam tulisan, kalo dipikir lagi, humor itu membelokkan konteks sih, membuat konteks menjadi berbeda. Makanya beberapa waktu lalu gw juga sempet nulis tentang gunanya dari konteks dalam konten5.
Saatnya kembali bercanda,
goodbye 😚👆and good night 👉💥
https://www.viacharacter.org/
https://www.coursera.org/learn/the-science-of-well-being
https://principlesyou.com/