Belajar Memilih Prioritas a la Warren Buffett
Menetapkan tujuan hidup dengan cara The Sage of Omaha
Salah satu istilah yang kerap dipakai saat ini dalam percakapan sehari-hari adalah ‘banyak mau’ atau ‘BM’. Mempunyai banyak keinginan, sebenarnya sudah menjadi fitrah dan wajar saja dimiliki manusia. Masalahnya, jika terlampau banyak, maka akan kesulitan untuk mewujudkan keinginan tersebut atau kewalahan sendiri menghadapinya. Lalu, apa solusi yang bisa kita lakukan?
Di buku Four Thousand Weeks karya Oliver Burkeman, ada cara menarik yang ditawarkan untuk mengeliminasi middling priorities, prioritas yang ‘sedang-sedang saja’ atau bukan prioritas yang sebenar-benarnya. Cara ini berasal dari cerita yang diatribusikan dengan Warren Buffett (meski tidak pernah benar-benar dikonfirmasi oleh beliau sendiri). Alkisah, pilot pribadinya bertanya, bagaimana cara untuk mengatur prioritas? Warren kemudian meminta pilot tersebut menuliskan 25 hal, tujuan, cita-cita, goals yang ingin ia capai dalam hidup dengan urutan mulai dari yang paling penting hingga yang kurang penting. Yang berada di nomor 1 sampai 5, adalah prioritas dimana ia perlu mengatur hidupnya agar berpusat pada kelima hal tersebut.
Lalu, bagaimana dengan keduapuluh sisa goalsnya? Coret dan buang jauh-jauh. Dua puluh hal ini tidak perlu dianggap sebagai prioritas level dua atau level menengah. Justru mereka perlu dijauhi dan dihindari sekuat tenaga, karena:
Mereka adalah ambisi yang kamu inginkan, tetapi tidak cukup penting untuk masuk dalam inti kehidupanmu
Di saat yang sama, mereka dapat menggoda dan mengalihkan perhatianmu dari yang benar-benar prioritas
Hal ini serupa dengan yang diungkapkan Elizabeth Gilbert1, bahwa yang lebih sulit itu bukan mengatakan ‘tidak’ untuk hal-hal yang memang tidak kita sukai, tetapi justru untuk mengatakan ‘tidak’ kepada hal-hal yang kita suka, yang kita tahu bukanlah prioritas. Kita perlu belajar untuk mengatakan “I love you ____, but I’m letting you go” kepada mereka yang berada di zona middling priorities, karena menyadari keterbatasan waktu, kesempatan, atensi yang kita miliki di dunia ini.
Mari kita coba!
Setelah memahami prinsip dari apa yang diajarkan Warren Buffett di atas, maka sekarang bisa kita praktekkan langsung. Untuk memaksimalkan apa saja goals yang kita tulis dalam list, berikut beberapa pertanyaan untuk membantu menajamkan jawaban kita nanti.
Jika kamu punya uang $ 100 juta, apa yang ingin kamu lakukan?
Pertanyaan ini berguna untuk melepaskan kita dari batasan finansial. Dengan 100 juta dollar, kebutuhan primer-sekunder-tersier yang biasanya menjadi jawaban akan terlampaui. Rumah, mobil, berangkat haji, dengan mudah semuanya terpenuhi dan tercukupi. Uang kamu masih berlimpah dan tersisa banyak sekali. Jika tidak ada constraint di sisi keuangan, apa keinginan yang sebenarnya kamu miliki?
Jika kamu tidak memperdulikan kata orang, bagaimana mereka menilai dan mengomentari apa yang kamu lakukan, tujuan apa yang ingin kamu capai?
Pertanyaan ini mengajak kita untuk membayangkan diri kita yang lebih berani, percaya diri & berusaha membongkar batasan yang terbentuk dalam pikiran kita karena faktor tekanan sosial. Terkadang kita tidak bisa jujur karena sudah terbatasi terlebih dahulu dengan ‘pagar’ yang tidak perlu.
Jika kamu tidak mengkhawatirkan sebuah usaha ini membuahkan hasil, bagaimana kamu ingin menghabiskan waktu yang kamu miliki dalam hidup?
Kerap kali kita urung melakukan sesuatu bukan karena tidak ingin, tetapi karena merasa tidak mungkin mencapai target yang kita pasang. Coba jika sekali-sekali kita lepaskan fokus pada hasil (result), dan beralih pada kenikmatan menjalani prosesnya. Pergeseran ini biasanya membawa perbedaan yang signifikan saat kita mencanangkan tujuan.
Jika kamu mati esok, apa yang ingin segera kamu penuhi? Jika kamu tahu akan hidup hingga umur 100 tahun, apa project besar yang selama ini nampak tidak mungkin, yang ingin kamu wujudkan?
Kali ini kita diajak untuk melepaskan diri dari batasan atas waktu. Mari membayangkan kedua skenario di atas untuk memahami & menyelami apa yang betul-betul berarti dan kita ingini dalam hidup.
Saya sudah menyiapkan worksheet untuk kamu mempraktekkan latihan a la Warren Buffett ini. Kalian bisa langsung mencetak atau menggunakannya secara digital. Dengan list pertanyaan yang tertulis, silakan tulis goals yang kalian inginkan dalam hidup. Box di tiap baris dapat kalian isi dengan urutan prioritas, setelah menuliskan semua goals yang terlintas. Setelahnya, prioritas 1 sampai 5 dapat kalian highlight/stabilo agar lebih jelas.
Worksheet sudah kami sematkan di Lagi Ngulik edisi #35. Jika kamu belum menerimanya di inbox email kamu, artinya kamu belum berlangganan newsletter Lagi Ngulik.
Jika kalian sudah mencoba latihan ini dan merasa ia bermanfaat, sila tulis komentar di bawah ya. Atau boleh juga tag saya (@vinkamaharani) di akun media sosialmu. Selamat mencoba!
Lengkapnya dapat dibaca di post Facebook beliau, https://www.facebook.com/GilbertLiz/posts/how-many-times-in-your-life-have-you-needed-to-say-thisand-do-you-need-to-say-it/915704835178299/