My mom is a baker. Ya lebih tepatnya seorang tukang kue dan roti (dan kami menerima order ya :P). Gw sering memerhatikan ketika mami lagi membuat roti. Roti tidak begitu saja muncul di atas meja ada beberapa proses yang perlu dilewati, bahkan ada yang memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai roti yang layak untuk dimakan.
Sementara itu, ketika gw bikin sesuatu; menulis, design, membuat video, juga melalui tahapan-tahapan yang tidak jauh berbeda. Setidaknya ada lima tahapan dari James Clear yang gw jadi patokan untuk berkarya.
Tahapan dari kedua aktivitas tersebut, membuat roti dan menulis, tanpa disadari punya kesamaan pada prinsipnya, apa aja itu?
MENGUMPULKAN BAHAN
Pertama kumpulkan bahan-bahan untuk membuat roti, bagi 2 bahan menjadi konten dan konteks.
Pada roti, konten berarti bahan baku untuk membuat roti, seperti: telur, gula, tepung, keju, coklat. Sementara konteks adalah cara membuatnya atau mau buat roti seperti apa, misalkan: menggunakan oven listrik atau roti japanese style.
Ketika berkarya, konten berarti materi spesifik yang kita pelajari, misalnya kita fokus pada bidang finance.
Kalau konteks, berarti pendekatan atau sudut pandang apa yang kita mau bawa, seperti sudut pandang mahasiswa, menggunakan video atau rekaman suara.
Proses bagaimana gw mengumpulkan bahan bisa cek di sini.
MENGADON
Setelah seluruh bahan telah terkumpul, maka mulailah kita mengadon, gabungkan bahan dan caranya tadi, mau membuat roti gulung keju misalnya, berarti tidak perlu memakai coklat, dengan menggunakan oven listrik dengan panas sekian derajat.
Begitu pula ketika kita berkarya, gabungkan antara konten dan konteks misalnya financial dengan sudut pandang mahasiswa, apa bisa, oh bisa ternyata, tips mengatur keuangan mahasiswa dan media yang digunakan TikTok.
Dengan begitu kita punya banyak jenis dan angle yang akan dibuat.
Proses gw membuat konteks dan konten bisa cek di sini.
PROOFING
Buat yang ga terlalu familiar dengan istilah ini, ini adalah sebutan ketika mengistirahatkan adonan yang sudah diberi yeast agar bisa mengembang, baru kita bisa baking ke oven.
Sama seperti diri kita, kita juga perlu istirahat. Setelah mengadon, berhenti dulu, jangan diapa-apakan ide yang udah dicatat. Kerjakan hal-hal lain yang menyenangkan saja dulu.
Dari sini kita tahu bahwa istirahat merupakan bagian dari proses produksi juga.
Proses gw bereksperimen dengan tidur udah gw tulis juga di sini.
BAKING
Nah, setelah adonan mengembang, kita baru kembali lagi untuk memasukkan adonan tersebut ke dalam oven untuk dipanggang menjadi roti yang bisa dimakan
Setelah kita istirahat, biarkan ide-ide kembali kepada diri kita dengan semangat yang lebih fresh, barulah kita eksekusi ide tersebut menjadi konten yang utuh.
TERIMA FEEDBACK
Terakhir, roti yang sudah jadi perlu dibagikan ke orang-orang untuk dikonsumsi. Minta masukan ke teman-teman apakah rotinya enak atau ga, terlalu keras kah, atau isi kejunya ternyata kurang melt. Pelajari kekurangannya lalu develop lagi resep yang ada sehingga jadi roti yang lebih enak lagi.
Tentunya sama dengan karya kita, share ke banyak orang, jangan takut bagus atau jelek, justru kalau ada yang kurang bisa ditambahkan, terima kritikan, agar bisa jadi karya yang lebih baik lagi.
Dengan langkah-langkah tersebut, semoga kita bisa lebih produktif lagi dalam berkarya apapun, mungkin jadi content creator atau jadi pengusaha toko roti? Prosesnya kurang lebih sama ya, hwhwhwk..
Okelah kalo gitu, saatnya kembali mengadon ide-ide yang ada di kepala, jadi... goodbye ππand good night ππ₯